Karakteristik Dan Tahap Pengolahan Air Limbah

Untuk mampu mengetahui mana air limbah atau bukan, Anda pastinya harus mengetahui apa saja karakteristik air limbah baik dari faktor fisik, kimia maupun biologisnya seperti tersebut ini.

1. Karakteristik Secara Fisik

Secara fisik, air limbah mampu dikenali menjadi dari suhu, bau, warna, padatan dan termasuk kekeruhan air seperti tersebut ini:

Suhu

Air limbah biasanya mempunyai suhu yang relatif lebih tinggi terkecuali dibandingkan bersama dengan suhu ruangan dari area asalnya. Suhu yang lebih tinggi ini mampu memicu oksigen yang terlarut jadi lebih sedikit sehingga mampu memicu organisme air mati gara-gara minimnya oksigen.

Bau

Anda termasuk mampu mengetahui air limbah dari bau yang dihasilkannya. Air yang bersih tidak bakal mengakibatkan bau pas air limbah mampu berbau busuk ataupun berbau menyengat gara-gara ada zat polutan yang terdapat di dalamnya.

Warna

Air yang sudah terkontaminasi zat beresiko biasanya bakal berwarna, menjadi dari berwarna kekuningan, kemerahan, kecoklatan, kehijauan apalagi kehitaman bergantung pada type limbah yang terdapat di dalamnya.

Dengan pengolahan air limbah yang tepat melalui pengecekan terlebih dahulu dengan Flow Meter Air Limbah, air yang mulanya berwarna mampu bening ulang dan tentu safe untuk digunakan.

Padatan

Air yang memiliki kandungan padatan merupakan tidak benar satu karakteristik dari air limbah. Padatan sendiri merupakan zat padat yang terlarut maupun tidak di dalam air.

Padatan yang tidak larut tentu mampu muncul bersama dengan enteng di dalam air pas padatan yang terlarut mampu muncul mengetahui cuma terkecuali dipanaskan bersama dengan suhu 103 sampai 105 derajat celcius.

Kekeruhan Air

Karakteristik fisik lainnya yakni tingkat kekeruhan air. Air limbah yang keruh mampu diakibatkan oleh ada zat terlarut, zat koloid, padatan tersuspensi ataupun mikroba yang terdapat di dalamnya.

2. Karakteristik Secara Kimia

Karakteristik secara kimia dari air limbah mampu muncul dari persentase zat yang ada di dalamnya yang mampu berbentuk zat organik, zat anorganik, sampai gas, tersebut penjelasannya:

Zat Organik

Pada sebuah jurnal disebutkan bahwa komposisi zat organik pada air limbah mampu memiliki kandungan 50% protein, 40% karbohidrat, dan 10% lemak termasuk minyak.

Zat Anorganik

Zat tersebut mampu berbentuk alkalin, nitrogen, klor, sulfur, fosfor, sampai logam berat lain seperti merkuri dan timbal. Zat semacam itu mampu memicu air limbah jadi basa atau asam dan ditandai bersama dengan berubahnya pH dari air tersebut.

Gas

Ini berbentuk oksigen atau mempunyai istilah lain yakni Biological Oxygen Demand (BOD) yang dibutuhkan oleh bakteri dan mikroorganisme untuk mampu menguraikan bahan organik di dalam air. Jika persentase BOD tinggi, hal ini mampu membuktikan bahwa air tersebut terlampau tercemar dan pastinya berbahaya.

3. Karakteristik Secara Biologi

Secara biologis, biasanya terdapat mikroorganisme yang terdapat pada air limbah yang tentu bakal membahayakan kesehatan. Air limbah termasuk mampu memiliki kandungan enterovirus yang mampu memicu beragam problem kesegaran seperti peradangan otak, ada problem bernafas, sampai polio.

Tahap Pengolahan Air Limbah

Dalam lingkup yang lebih besar, seperti pencemaran akibat kesibukan industri maka dibutuhkan tahapan pengolahan tertentu. Gunanya untuk memastikan bahwa hasil akhir pengolahan terlalu aman bagi lingkungan dan manusia.

1. Pendahuluan

Tahap pertama adalah pendahuluan, dimana limbah akan dipisahkan dari padatan kasar bersama dengan lemak atau minyak. Fasilitas yang dibutuhkan pada lain saringan, pencacah, bak penangkap pasir, penangkap lemak minyak, serta bak penyetaraan.

2. Tahap Pertama

Tahap pertama dijalankan bersama dengan pengurangan persentase padatan tersuspensi. Caranya melalui sistem pengendapan partikel padat. Dalam tahapan ini digunakan bahan kimia untuk menaikkan kekuatan netralisasi.

3. Tahap Kedua

Tahap mekanisme oksidasi biologis, tujuannya mengurangi zat organik. Dalam hal ini diperhitungkan jumlah limbah cair, kekuatan pengurangan zat organik, sampai lahan yang tersedia, di dukung fasilitas berwujud saringan tetes, kolam stabilisasi, dan unit lumpur aktif.

4. Pengolahan Lanjutan

Pengolahan tahap lanjutan bertujuan untuk menghilangkan senyawa fosfor, nitrogen, menghilangkan sisa bahan organik serta senyawa penyebab warna, serta menghilangkan padatan terlarut didalam limbah.

Supaya pengolahan lebih optimal, Anda bisa mempercayakan terhadap pihak ketiga, seperti Sucofindo.

Sucofindo melayani jasa konsultansi dan pengujian limbah untuk mendukung industri mengevaluasi program pemanfaatan dan pengelolaan limbah kegunaan mendukung aspek-aspek efisiensi didalam sistem industri.

By admin